mereka di beri gelar datu patih ampat karena kemana saja pergi dalam menjalankan tugas kerajaan baik ketika mengabdi pada kerajaan negara dipa ataupun di kerajaan daha,mereka selalu ber empat, berangkat yang satu, yang lain ikut juga, tak mau ketinggalan, susah dan senang selalu dihadapi bersama. yang di sebut datu patih ampat adalah :
- datu panimba sagara, suka memakai pakaian kuning, mempunyai kesaktian kuat menyelam di air.
- datu pambalah batung, suka berpakaian hijau, punya kesaktian bisa memperbesar tenaga sehingga berlipat ganda.
- datu geruntung manau, senang memakai pakaian hitam, punya kesaktian meringankan tubuh dan melompat jauh.
- datu garundung waluh, pakaian kesukaannya warna merah, ahli dalam pengobatan dan dapat melihat jauh ( tembus pandang )
karena mereka mempunyai watak dan sifat yang berbeda, senjata yang mereka miliki juga berbeda, datu penimba sagara, orangnya necis, suka bersolek, maka senjata andalannya naga runting. datu pambala batung pintar bicara dan pintar bersilat lidah, senjata yang dimilikinya adalah sampana carita. datu garuntung manau 0mempunyai sifat pendiam dan jujur, senbjata yang sesuai baginya adalah balitung. yang terakhir datu geruntung waluh, bersifat pendiam, keras hati, keras kemauan, dan sederhana penampilannya, senjatanya adalah tilam upih. senjata yang mereka miliki itu semuanya bisa terbang melayang di udara atau menghadang musuh. ini terbukti senjata cundurung campur dari kerajaan jawa datang memporak-porandakan tanah banjar, tampillah sampana verita beserta senjata lainnya menghadang senjata candrung campur. terjadilah pertempuran sengit di udara dengan disaksikan oleh datu patih ampat. senjata datu patih ampat selalu sigap menangkis serangan lawan. bunga api pun berpijaran di angkasa, pecahan -pecahan besi berkilauan menyilaukan mata.
karena ke empat senjata itu telah berbagi tugas yaitu sampana cerita bertugas menyerang naga runtiung menghadang lawan di atas air, belitung membuat sampan carita dan talam upih menghadang lawan di barat. sangking serunya pertempuran antara senjata itu tiga hari tiga malam baru berakhir dengan hancurnya cundrung campur berkeping-keping.
ke empat datu itu sama saktinya, sulit dikalahkan, tetapi sayang mereka takut dikhitan. karena takut dikhitan dayan, mereka lari kepegunungan meratus dan mendewata (gaib) disana sampai sekarang.
menurut kepercayaan orang datu patih ampat meskipun sudah gaib tetapi bisa di panggil melalui lampah (tapa). kalau ingin punya kekuatan tubuh bids bersahabat dengan pembalah batung, geruntung manau atau garuntung waluh jika ingin jaya di air, bisa besahabat dengan pembina sagara.
sumber : cerita datu - datu terkenal kalimantan selatan.
0 komentar:
Posting Komentar